Home Mengasah Spiritual Mencerdaskan Intelektual: URGENSI HIDUP BERSIH DALAM PANDANGAN ISLAM

2012/06/12

URGENSI HIDUP BERSIH DALAM PANDANGAN ISLAM


URGENSI HIDUP BERSIH DALAM PANDANGAN ISLAM
(Buletin FORTUNES, Edisi Perdana, 17 Desember 2009 M / 30 Dzulhijjah 1430 H)
Zulkifli, S.Pd.I

Alhamdulillah, agama Islam merupakan agama yang diridoi oleh Allah SWT. Agama Islam dijadikan sebagai rahmat bagi semesta alam. Setiap perbuatan yang diperintahkan ataupun dianjurkan di dalam Islam, bila dikerjakan pasti mengandung dampak yang positif bagi kehidupan umat manusia. Segala perintah itu ditujukan untuk kebaikan dan kepentingan manusia itu sendiri. Ada yang dirasakan secara langsung di dunia ini, ada juga yang akan dinikmati hasilnya kelak di Hari Akhir. Sebaliknya segala perbuatan yang dilarang, jika dilakukan pasti berdampak negatif bagi si pelaku khususnya dan berefek negatif juga bagi kehidupan manusia pada umumnya.
Salah satu hal yang diperintahkan oleh Islam adalah hidup bersih. Hidup bersih merupakan perbuatan yang mulia dan sangat ditekankan di dalam Islam. Coba kita cermati dengan baik, hampir semua kitab fiqih yang pernah kita pelajari selalu dimulai dengan bab ATH-THAHARAH atau BERSUCI. Ini menunjukkan betapa pentingnya bersuci atau hidup bersih menurut pandangan Islam. Oleh karena itu, dalam tulisan ini akan dibahas URGENSI HIDUP BERSIH DALAM PANDANGAN ISLAM.
Kata “SUCI” memiliki makna yang lebih luas dari pada kata “BERSIH”. Semua yang tergolong bersih belum tentu dapat dikatakan suci, tapi semua yang dikatakan suci pasti tergolong bersih.
Dari penjelasan di atas, dapat dikatakan bahwa untuk mencapai KESUCIAN kita harus menjalani HIDUP BERSIH. Baik bersih secara lahir ataupun bathin. Kesucian di sini bukan berarti hidup tanpa dosa ataupun kesalahan. Namun, yang penulis maksudkan adalah bila terdapat perintah bersuci, maka secara otomatis kita harus melakukan kebersihan terlebih dahulu, setelah itu baru kita melakukan perbuatan bersuci. Sebagai contoh, kita hanya diperintahkan bersuci (dengan berwudhu’) sebelum melaksanakan shalat. Namun dalam pelaksanaannya, kita harus membersihkan diri terlebih dahulu dari segala kotoran yang menempel di tubuh kita.
Terdapat berbagai masalah yang muncul di lingkungan kita, seperti: pembuangan sampah di jalanan, di selokan-selokan, dan di sungai-sungai, puya’-puya’ yang berserakan. Sehingga masalah seperti ini sering menimbulkan banjir. Oleh sebab itu, marilah kita menjaga kebersihan lingkungan kita khususnya yang ada di Sekarbela ini. 
Di dalam Islam kebersihan sangat dianjurkan, bahkan kebersihan itu dijadikan salah satu syarat kesempurnaan iman seseorang, sehingga di dalam beberapa Ayat Al-Qur’an dan hadits Nabi dijelaskan tentang hal ini. Di antaranya adalah Firman Allah:
إن الله يحب التوابين ويحب المتطهرين
“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.” (QS. Al-Baqarah: 222)
Nabi bersabda:
الطهور شطر الإيمان
“Kesucian itu sebagian dari iman.”
Oleh karena itu, marilah even tahun baru ini kita jadikan untuk memperbaiki diri, menjaga  kebersihan lingkungan dan berperilaku hidup bersih.

RENUNGAN
Setiap manusia harus menghabiskan sebagian waktu hariannya untuk tidur. Tidak peduli seberapa banyaknya pekerjaan yang ia miliki atau hindari, ia tetap akan jatuh tertidur dan berada di tempat tidur selama + 8 jam per hari. Karenanya, manusia sadar hanya 16 jam sehari; ia menghabiskan sisa waktunya rata-rata 8 jam per hari dalam ketidaksadaran total. Jika dinilai dari sisi ini, kita menjumpai gambaran yang mengejutkan: 1/3 dari rata-rata umur kita dihabiskan untuk tidur. Seandainya Allah memberikan Anda jatah hidup selama 60 tahun. Ini berarti 20 tahun dari umur Anda dihabiskan untuk sekedar tidur. Tidakkah Anda merenungkan fakta ini, tidak pernahkah Anda menyadari bahwa ia meninggalkan segala yang Anda anggap penting di dunia ini. Ujian yang penting, banyaknya uang yang hilang dalam berbisnis atau permasalahan pribadi, singkatnya segala yang tampak penting sehari-hari menghilang begitu seseorang tertidur. Singkatnya, hal ini berarti kehilangan hubungan sepenuhnya dengan dunia.
Dalam perenungan selanjutnya, Anda akan terkejut dengan panjangnya waktu yang Anda habiskan untuk makan, minum, nonton TV, merawat tubuh, atau bekerja untuk mendapat standar hidup yang lebih baik.
Tidak diragukan lagi, perhitungan waktu yang Anda habiskan untuk tugas rutin yang penting untuk hidup patut dipikirkan. Seperti dinyatakan sebelumnya, selama 20 tahun dari 60 tahun waktu hidup dihabiskan untuk tidur. 10 tahun awal dari 40 tahun sisanya, Anda habiskan dalam masa kanak-kanak, masa yang juga dilewati dalam keadaan yang hampir tidak sadar. Dengan kata lain, seorang berusia 60 tahun sudah menghabiskan separuh hidupnya atau selama 30 tahun tanpa kesadaran. Belum lagi waktu yang dibutuhkan untuk makan dan minum, nonton TV, merawat tubuh dan lain-lain. Misalnya untuk “tugas rutin” makan dan minum, Anda menghabiskan 2 jam perhari, itu berarti 1/12 hidup ini Anda habiskan untuk sekedar memenuhi tugas rutin makan dan minum saja. Bila dikalkulasikan, maka 1/12 dari 60 tahun atau sama dengan 5 tahun hidup Anda, Anda habiskan untuk sekedar makan dan minum saja. Ini berarti umur Anda yang tersisa tinggal 25 tahun.  
Kemudian untuk kegiatan mandi dan gosok gigi, misalnya Anda memerlukan waktu selama 2 jam per hari berarti 1/12 dari hidup ini lagi-lagi Anda habiskan untuk sekedar tugas “wajib” yang rutin. Berarti jatah hidup Anda tinggal 20 tahun. Belum lagi untuk nonton TV, bila setiap harinya Anda menghabiskan 2 jam untuk nonton TV, maka umur Anda yang tersisa hanya 15 tahun. Mengenai sisa umur Anda yang tinggal 15 tahun itu, tersedia banyak aktifitas yang lain seperti untuk menyiapkan makanan, jalan-jalan, nongkrong, shopping atau terjebak kemacetan. Seandainya aktifitas-aktifitas yang tak direncanakan ini kita rata-ratakan dapat menghabiskan waktu 2 jam per hari, maka Anda akan terkejut, umur Anda yang tersisa yang dapat Anda gunakan untuk kebaikan hanya 10 tahun dari perjalanan panjang hidup Anda selama 60 tahun.
Bagaimana jika Anda tidur lebih banyak, suka bermalas-malasan, nonton TV lebih dari 2 jam, sering nongkrong, hoby shopping, senang jalan-jalan, banyak ngobrol, sering sms-an atau telpon-telponan. Kemudian Anda diberikan jatah hidup hanya 40 tahun, 30 tahun, 20 tahun atau mungkin lebih singkat dari itu. Maka berapa tahunkan umur yang dapat Anda gunakan untuk hal-hal yang bermanfaat? 5 tahunkah? 4 tahunkah? 3 tahunkah? 2 tahunkah? Atau mungkin hanya 1 tahun? Maka berhentilah sejenak dan RENUNGKAN…!!!
Selanjutnya silahkan Anda renungkan kembali seandainya Anda diberikan jatah hidup jauh lebih singkat dari itu, atau umur Anda tinggal satu tahun, satu bulan, satu minggu, satu hari, atau satu jam lagi, maka apa yang dapat Anda perbuat? Bahkan mungkin juga Anda meninggal sebelum Anda Beranjak dari tempat duduk Anda… RENUNGKANLAH…!!!

No comments:

Post a Comment