Home Mengasah Spiritual Mencerdaskan Intelektual: January 2013

2013/01/18

BERBAKTI KEPADA KEDUA ORANG TUA


اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرْكَاتُهْ
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم
اَلْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْن، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْن، أَمَّا بَعْدُ.
Yang terhormat bapak/ibu dewan hakam, para panitia perayaan maulid yang kami hormati, dan hadirin hadirat yang berbahagia.
Alhamdulillah, segala puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan dan kesempatan kepada kita semua sehingga pada malam hari ini kita dapat berkumpul di masjid yang mulia ini dalam rangka memperingati perayaan maulid Nabi Muhammad SAW. Sholawat dan salam semoga tercurahkan kepada baginda Nabi Besar Muhammad SAW yang telah diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.

Hadirin yang dirahmati Allah
Baiklah, pada kesempatan kali ini kami akan menyampaikan sebuah syarhil qur’an dengan tema: “BERBAKTI KEPADA KEDUA ORANG TUA”. Namun, sebelum kami menyampaikan isi tema ini lebih lanjut, marilah kita simak terlebih dahulu lantunan ayat suci Al-Qur’an Surat An-Nisaa’ ayat 36 yang akan dibacakan oleh teman kami:
أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ، وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوْا بِهِ شَيْئًا وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَبِذِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ وَالْجَارِ ذِي الْقُرْبَى وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْبِ وَابْنِ السَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ
“Aku berlindung kepada Allah dari godaan syetan yang terkutuk. Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu bapak, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil, dan hamba sahayamu”.

Hadirin sekalian yang berbahagia
Dari ayat di atas, kita dapat memahami bahwa betapa pentingnya kita berbakti kepada kedua orang dua. Bahkan dalam ayat itu, berbakti kepada kedua orang tua disandingkan dengan perintah beribadah kepada Allah. Ini menunjukkan betapa mulianya berbuat baik atau berbakti kepada kedua orang tua kita.
Berbakti kepada kedua orang tua merupakan kewajiban bagi setiap muslim baik laki-laki maupun perempuan, mulai dari anak-anak sampai orang dewasa. Bahkan nanti setelah menikahpun kita tetap wajib berbakti kepada mereka. Orang tua terutama ibu kita adalah orang yang telah melahirkan kita ke dunia, tanpa ibu dan bapak maka kita tidak akan ada di dunia ini. Orang tua bagaikan mentari yang tiada henti memberikan kehangatan dan kasih sayangnya kepada kita tanpa pamrih. Mereka menghabiskan waktu untuk merawat, memberi makan, dan mendidik kita.
Ibu kita telah mengandung kita selama sembilan bulan lebih, membawa kita kemanapun beliau pergi. Kemudian melahirkan kita dengan taruhan nyawa, menyusui kita hingga berumur dua tahun, menyuapi kita makan dari bayi hingga menjadi anak-anak, mendidik dan membesarkan kita hingga saat ini. Begitu juga bapak kita telah bekerja keras banting tulang untuk membiayai hidup kita hingga besar seperti sekarang ini.
Oleh karena itu, kita wajib berbakti kepada kedua orang tua kita dengan cara menghormati, menghargai, menyayangi, mencintai, dan melaksanakan apa saja yang mereka suruh. Jangan sekali-kali kita berniat mendurhakai orang tua kita, apalagi benar-benar mendurhakai mereka. Amat besar murka Allah kepada orang-orang yang durhaka kepada orang tuanya, sebagaimana sabda Nabi:
رِضَا اللهِ فِيْ رِضَا الْوَالِدَيْنِ وَسُخْطُ اللهِ فِيْ سُخْطِ الْوَالِدَيْنِ
“Ridho Allah ada pada ridho kedua orang tua, dan murka Allah ada pada murka kedua orang tua”.

Hadirin yang kami muliakan
Sebagai seorang anak, kita wajib ta’at kepada orang tua kita, wajib menghormati mereka, tidak membuat mereka jengkel dan sakit hati, tidak menyusahkan mereka, tidak melawan mereka, dan tidak menjadikan mereka sebagai pembantu di rumah yang setiap hari kita suruh ini itu, membelikan kita jajan, membuatkan kita makanan, menyiapkan kita pakaian, seragam sekolah, sepatu dan seterusnya. Sekarang kita sudah besar, sudah bersekolah, kita harus belajar menyiapkan keperluan sekolah kita, supaya kita tidak terlalu merepotkan orang tua kita.
Kita juga tidak boleh melawan mereka, tidak boleh membantah perintahnya, tidak boleh memukulnya, tidak boleh membentak mereka, dan bahkan kita juga tidak boleh berkata “ah” kepada mereka. Dalam al-Qur’an surat al-Israa’ ayat 23 Allah berfirman:
فَلا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلا كَرِيمًا
“Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka ucapan yang mulia”.

Hadirin yang terhormat
Dari ayat di atas dapat kita pahami bahwa hanya perkataan “ah” saja kepada kedua orang tua kita itu dilarang, lantas bagaimana halnya jika kita mengatakan kata-kata kasar terhadap ibu dan bapak kita? Atau bahkan memukul mereka ? apalagi sampai durhaka kepada mereka? Na’udzubillahi min dzalik.
Sebelum mengakhiri syarhil ini, marilah kita senantiasa berusaha sekuat tenaga untuk berbakti kepada kedua orang tua kita, diantaranya dengan cara:
1.      Menuruti perintah orang tua. Tidak boleh membangkang dan tidak boleh bandel. Kalau kita diperintah untuk shalat, cepat-cepat kita mengerjakan shalat. Kalau kita diperintah untuk belajar, ya cepat-cepat belajar.
2.      Membantu pekerjaan orang tua di rumah. Misalnya : kalau kita melihat lantai rumah belum disapu, segera saja kita sapu. Apabila bangun tidur, jangan langsung pergi keluar kamar sebelum membereskan tempat tidur. Kita harus membantu mereka sebisa kita.
3.      Berkata dengan baik dan sopan. Tidak mencaci maki dan berkata kotor kepada orang tua.
4.     Belajar yang rajin agar menjadi anak yang pintar. Orang tua kita pasti senang dan bangga jika melihat kita menjadi anak yang rajin dan pintar. Membuat senang dan bangga orang tua juga merupakan perbuatan berbakti kepada orang tua.
5.  Berpamitan kepada kedua orang tua kita ketika hendak berangkat ke sekolah dengan cara mencium tangan mereka dan mengucapkan salam saat berangkat maupun pulang sekolah.
6.     Ini yang tidak kalah penting : Beribadah yang rajin dan selalu mendoakan mereka. Misalnya setiap selesai sholat kita membaca doa
اَللَّهُمَّ اغْفِرْلِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِيْ صَغِيْرًا
“Ya Allah, ampunilah aku dan kedua orang tuaku, serta kasih sayangilah mereka sebagaimana mereka mendidik dan mengasih sayangiku waktu kecil.”
Masih banyak hal lain yang dapat kita lakukan untuk berbakti kepada kedua orang tua kita. Namun, kami cukupkan saja sampai disini, terima kasih atas segala perhatiannnya dan mohon maaf atas segala kekurangan.

وَبِاللهِ التَّوْفِيْق وَالْهِدَايَةْ وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرْكَاتُهْ